Jumat, 08 Februari 2013

Harapan Hidupku

Saat aku berharap bisa menjadi hujan.
Yang meneteskan air saat sang awan tak sanggup lagi menampungnya.
Umpamakan awan itu hatimu, yang berubah kelam ketika dilanda masalah.
Tak lama, air di awan bagai air mata yang mengantri untuk jatuh.
Saat tidak tertahankan.
Meneteslah dengan deras.

Petir seakan hal yang sangat ditakuti.
Petir menggambarkan betapa menakutkan dan mengerikannya hidup ini.
Semua orang tau petir itu mengancam hidup mereka.
Saat petir datang, semua pasti akan saling mencari perlindungan.

Saat ku berharap, ku bisa seperti hujan.
Tak berharga, tapi berguna bagi semua makhluk hidup.
Tak bernilai, namun dibutuhkan oleh semua makhluk ciptaan Tuhan.
Tanpa air hujan, tak akan ada kehidupan di dunia ini.

Walau aku hanya manusia yang tak bernilai dan tak berharga.
Aku ingin bermanfaat dan dibutuhkan banyak orang.
Kehadiranku dinantikan, bukan ditakuti. Kepergianku ditakutkan, bukan kepergianku yg malah dinanti.
Kedatanganku menjadi kebahagiaan.
Bukan justru kedatanganku malah menjadi kesedihan dan keresahan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar