Sabtu, 23 Februari 2013

Detik-Detik Menuju UN 2013!

Hallo!
Ketemu lagi di posting-an ke-22-ku ini.
Makasih ya yang selama ini mau baca :)
Langsung aja deh to the point.

Sebenarnya cuma mau berbagi cerita aja nih. Tentang kegiatanku dari bulan Februari sampai April nanti. Tau kan April itu bulan apa? Yap! Bulan dimana semua murid SMP akan menghadapi ujung tombak perjuangannya (?)

Gila memang kelas aksel ini. Baru bulan ini aku dan teman satu kelas seperjuangan menghadapi "Ujian Semester 1 Kelas 9" alias "Ujian Semester 5" pada tanggal 2 s.d 9 Februari kemaren. Dan rapot semester ini dibagikan hari ini. Rapot kali ini sangat menyedihkan bagiku. Bagaimana tidak?! Peringkatku turun menjadi 14 dan rata-rataku menjadi 949 kalau tidak salah. Ah! Menyesal sekali rasanya. Dan selalu penyesalan itu datang terakhiran. Tapi, ini bukan akhir aku menyerah. Masih ada satu semester. Aku akan balas dendam atas nilaiku yang sekarang di rapot. Aku harus bisa lebih baik! AMIN!

Pak Marsono bilang bahwa anak aksel akan di adakan Try Out sendiri sebelum menghadapi Try Out yang diadakan dan diikuti sekolah untuk persiapan UN. Kata Pak Marsono, biar kami sekelas mendapat gambaran soal untuk Try Out yang asli nanti. Try Out yang rencananya akan dilaksanakan mulai 28 Februari nanti, diharapkan membuat kami mendapat nilai bagus di Try Out selanjutnya dan tentunya pada saat UN.

Kemudian, pada bulan Maret awal dengan kurang tau pasti kapan, akan diadakan Try Out dari MKKS. Yang sempat diinformasikan diadakan tanggal 4 hingga 7 Maret. Dan dilanjutkan UAS tanggal 21 Maret. Kemudian,  Try Out kedua dari dinas pendidikan melanjutkan Try Out dari MKKS.
Setelah itu, akan ada Try Out terakhir setelah tinggal beberapa minggu saja waktu kami untuk mempersiapkan diri menghadapi UN 2013 yang dilaksanakan pada tanggal 22 April s.d 25 April nanti.

Andaikan otak ini bisa bicara. Pasti hari-hari selalu penuh keluhannya. Bukan main capeknya. Makin hari, semakin penuh saja jadwalku. Untuk bimbel, les, privat. Belum lagi membagi waktu untuk kerja kelompok yang akhir-akhir ini menumpuk. Serta mengerjakan tugas atau PR. Juga belajar untuk menghadapi ulangan harian yang diadakan oleh guru kami. Alhamdulillah, Allah masih memberiku kekuatan untuk menjalani semua ini.

Bayangkan. Jadwalku saja sudah banyak yang bertabrakan. Bahkan kadang harus merelakan salah satu dari kegiatanku yang menurutku kurang penting untuk yang lebih penting.

Senin : Pulang sekolah pukul 15.00 (belum ditambah waktu bimbel, karena biasanya hari Senin aku izin bimbel Bahasa Inggris di sekolah). Lalu, sorenya Purwacaraka dan Primagama pada waktu yang bersamaan. Yaitu pukul 16.30. Nah! Ini dia yang aku sebut jadwal bertabrakan. Jadilah aku mengorbankan les vocal di Purwacaraka demi les di Primagama yang pulangnya hingga jam 18.30.

(Untuk Selasa s.d Kamis, waktu pulang sekolahnya sama yaitu sekitar pukul 15.30 hingga 16.00. Sudah dengan waktu bimbel. Kalau tidak. Hanya sampai pukul 14.30.)

Selasa : Tidak menentu sih, kadang aku pulang pukul 16.00. Tergantung Pak Marsono yang mengajar bimbel Bahasa Indonesia. Sebenarnya pukul 16.00 ini aku ada kursus Bahasa Inggris di Easy Speak juga. Makanya terkadang aku saling mengorbankan. Bahkan akhir-akhir ini aku malah lebih mengorbankan kursus Bahasa Inggris-ku demi tambahan di sekolah untuk persiapan UN.

Rabu : Pulang bimbel bimbingan psikotes tiga kali dalam sebulan dan diselingi BK yang satu kali sebulan pukul 16.00. Kemudian lanjut Primagama pukul 16.30 hingga 18.30

Kamis : Waktu tambahan Bahasa Indonesia untuk materi. Sebenarnya pulangnya sama saja. Tapi yang ini memang tak bisa ditinggal. Soalnya, ini tambahan materi bukan bimbel. Pulangnya jam 16.00 juga. Sama hari dengan kursus Easy Speak. Dan akhir-akhir ini aku juga mengorbankan Easy Speak demi tambahan Bahasa Indonesia ini.

Jum'at : Kalau tidak bimbel, pulang pukul 11.30. Tapi untuk kelas kami, ada bimbel IPA yang diajar oleh guru SMPN5 bernama Pak Gatot untuk pelajaran IPA Fisika Biologi. Yang dimulai pukul 13.00 s.d 15.00. Kemudian, aku sempatkan pulang dan sorenya pukul 16.30, aku mengikuti les Primagama lagi.


Sabtu : Waktu pulangnya kalau tidak salah pukul 13.30. Disini murid kelas 8 biasanya setelah pulang, mengikuti kegiatan pramuka. Sedangkan kami mengikuti bimbel IT hingga jam 15.00 kalau tidak salah.

Itu tadi baru jadwal siang sampai sore loh, ya! Belum lagi jadwal malam alias les privatku. Biasanya sih kalau tidak capek atau tidak ada halangan. Seminggu ada empat kali pertemuan. Yaitu malam Senin, malam Selasa, malam Kamis, dan malam Sabtu. Tapi karena faktor kecapekan dan kegiatan, jadi sekarang gak selalu penuh pertemuan dalam seminggu. Terkadang hanya saat butuh baru aku minta guru privatku itu datang membimbing. Tapi untuk sekarang persiapan UN. Aku akan lebih rajin untuk meminta bimbingannya.

Aku masih waras dan masih berspesies manusia normal kok. Dan aku jujur, sekarang aku bisa dibilang STRESS -_-
Bisa kalian lihat sendiri kan jadwalku sekarang. Hampir saja artis ibukota kalah dengan kesibukanku *cuih*
Intinya badan cepat capek, pegel, dan pikiran cepat ERROR ._.


Anak 13 tahun mana sih yang betah sama kegiatan kayak gini? Apalagi anak yang tipe semacam aku nih -_-
Yah! Tapi apa mau di kata? Takdir sudah meminta aku seperti ini. Mau dielak juga gak bisa. Udah terlanjur ngejalanin dan gak bisa mundur ke belakang. Yang pasti, semester 6 ini aku harus berubah. Gak boleh lagi males. Gak ada lagi kata main-main, bercanda berlebihan, nda fokus sama pelajaran. Pokoknya semua harus berubah. Malu sendiri tau kalau kayak sekarang gini.

UN harus bisa dapat yang terbaik. Harus bisa! Sukses pokoknya! Nothing impossible kan kalau ada niat dan usaha betul-betul :) juga jangan lupa ikhtiar, berdoa minta kemudahan sama Allah. Apapun pasti bisa terkabulkan. Amin!
Semangat selalu yah, kawan.
Kita sukseskan UN 2013 ini bersama-sama :D
Semoga kita lulus dari SMP dengan nilai yang memuaskan dan dikenang di SMP karena prestasi yang membanggakan!
Salam semangat buat semua Tim Sukses UN 2013!☀☺



Selasa, 19 Februari 2013

Selamat Jalan, Guru Tercinta :')

Semua yang diciptakan pasti akan diminta kembali kapanpun Dia menghendaki - Alsha

Senin, 18 Februari 2013. Hari itu adalah hari dimana semua yang mengenal sosok berwibawa Bapak Agus Salim, harus merelakan beliau kembali menghadap Tuhannya lagi. Bukan hal yang biasa ataupun hal yang luar biasa kejadian ini. Bagaimana tidak? Siapa yang tidak menyangka bahwa sosok yang umurnya masih terbilang muda dan fisik yang terlihat cukup sehat. Seketika harus dirawat di rumah sakit dan kemudian harus pergi meninggalkan dunia ini.

Waktu Pak Agus sakit, bukan hal yang baru terdengar olehku. Beberapa hari yang lalu. Salah satu temanku di kelas yang juga alumni dari SD Muhammadiyah 1 (SDMUH1) bercerita padaku. Cerita yang dia ceritakan berasal dari temannya yang mempunyai adik di SDMUH1 dan kebetulan diajar oleh Pak Agus. Katanya, Pak Agus sempat pingsan waktu sedang mengajar di kelas.

Beliau memang seorang guru Matematika yang sangat terkenal hebatnya. Bahkan dari beberapa orang mengatakan, beliau bisa mengajar siswa dari semua kalangan. Mulai SD, SMP, SMA, bahkan kuliah. Walaupun terkenal akan ketegasan dan kegalakannya. Pak Agus juga tak jarang mengajak kami untuk bercanda dan tertawa bersama. Kata-kata yang khas ketika beliau mengajar itu. Kalau tidak kata "bungul", "buntat" ketika ada siswa yang salah mengerjakan soal atau lama sekali memahami materi. Kalimat "Kalau tidak bisa mengerjakan, nanti saya bawa kamu ke ruang kepala sekolah" adalah kalimat yang selalu diucapkan beliau kalau ada di antara kami yang tidak bisa mengerjakan soal darinya.

Nah, dari cerita temanku tadi. Aku hanya masih bertanggapan biasa dan tidak sempat terpikir hal yang bermacam-macam. Mungkin hanya kecapekan, pikirku saat itu.

Beberapa hari setelah itu, tepatnya malam Senin atau Minggu tanggal 17 Februari malam. Saat aku sedang BBM-an dengan salah satu temanku di SMPN4, dia mengirim capture-an twit salah satu temanku yang sudah memblock-ku di twitter sehingga aku dan dia saling tak bisa melihat profil dan twit satu sama lain. Awalnya aku pikir capture-an sesuatu yang bisa membuatku sakit hati. Karena nama file yang dikirim itu nama seseorang yang begitulah padaku dulu. Ternyata, capture-an itu adalah capture twit yang intinya memberitahukan kepada semua alumni SDMUH1 bahwa Pak Agus dalam masa kritis di RSU.

Saat membaca itu kebetulan aku sedang les privat dirumah. Dan aku akhirnya memberitahu guru privatku yang biasa kupanggil "Nenek" bahwa guruku kritis. Nenek pun kaget, dan sempat bertanya kritis karena apa. Menurut informasi yang aku dapat, katanya Pak Agus terkena penyakit ginjal. Mimik muka Kak Anis atau Nenek itu langsung berubah drastis. Benar seperti orang yang takut atau khawatir akan terjadi sesuatu tidak diharapkan.
Malam itu juga Kak Anis menyarankan padaku untuk menjenguk Pak Agus setelah tau dari ceritaku bahwa aku belum sempat bertemu Pak Agus setelah perpisahan. Bertemu hanya untuk sekedar salaman saja cuma sekali.

Kata Kak Anis, kritis itu hanya bentang waktu menuju "titik hitam". Mengerti sajalah maksudku, aku tak tega mengatakannya. Karena saat kritis itu, semua organ tubuh kita sedang komplikasi tak karuan. Jika seseorang sedang kritis dan bisa melewati masa kritisnya itu. Tandanya ada peluang besar untuk si penderita untuk sembuh. Tapi berlaku sebaliknya.

Setelah mendengar penjelasan itu. Mood belajarku pun langsung hilang, fokusku sudah terbagi dua. Antara belajar dan Pak Agus yang kritis di rumah sakit. Kata Kak Anis, orang kritis benar butuh dukungan. Betapa kacaulah pikiranku malam itu. Bahkan aku dan beberapa temanku yang lain sesama alumni juga sampai sudah berencana menjenguk bapaknya hari Rabu. Kak Anis yang tau hal itu cuma bisa berkata, semoga Pak Agus bisa bertahan sampai aku menjenguk beliau.

Aku yang tak suka mendengar kalimat itu langsung menyanggah dengan kalimat bahwa Pak Agus harus bertahan sampai lama, Pak Agus harus sembuh jangan hanya bertahan sampai aku menjenguk. Tapi Kak Anis bilang, bahwa kalau orang kritis itu harapan hidupnya sudah tidak banyak lagi. Detik itu juga aku langsung galau. Pokoknya niat dalam hatiku, bagaimanapun itu aku bakal merelakan apapun demi menjenguk Pak Agus. Jadilah semalam itu aku dan Kak Anis membahas tentang kejadian itu dan segala peristiwa yang sudah terjadi karena hal itu.

Besok paginya, aku masih tenang. Karena dalam hatiku aku sudah bertekad untuk menjenguk Pak Agus hari Rabu. Jadi aku pergi ke sekolah seperti biasanya.

Jam pelajaran pertama, jam pelajaran kedua. Nah, mendekati jam pelajaran ketiga. Tiba-tiba hapeku bergetar tanda ada sms masuk. Tak langsung kubuka dan kubaca. Awalnya kupikir, paling hanya sms dari operator, orang iseng, atau promosi dari toko-toko. Tapi tak berapa lama, aku akhirnya membukanya juga. Betapa terkejutnya aku. Bukan hanya terkejut, tapi juga tak percaya, bahkan karena refleknya aku sampai aku berteriak. Ku gebrak meja dan langsung aku berteriak pada Sari.

Sms itu sebenarnya dari mamaku. Isinya singkat, padat, namun jelas dan sangat cukup untuk membuatku berteriak. Mama memberitahu bahwa Pak Agus meninggal pukul 6 pagi. Dan hari itu, seluruh siswa SDMUH1 diliburkan. Kata mama, Pak Agus mengidap penyakit gagal ginjal yang memang sudah parah dan ternyata tak bisa tertolong lagi. Kalian pasti tau rasanya kan? Seseorang yang kalian cintai dan kalian banggakan, bahkan kalian belum sempat membalas budi baiknya. Harus pergi duluan meninggalkan kalian. Sakit rasanya.

Betapa hancur perasaanku waktu itu. Tangisku dan Sari langsung pecah saat itu juga. Hanya Thenia, Nisa dan Alya yang sanggup mengontrol kesedihannya saat itu. Jujur, tak karuan sudah aku saat itu. Mengingat tekadku akan menjenguk beliau hari Rabu. MENJENGUK! Aku tak pernah berharap sebelumnya kalau aku tak jadi menjenguk melainkan melayat. Tak sanggup aku mengontrol kesedihan waktu itu. Belum lagi aku teringat belum sempat berterima kasih dan membalas kebaikan bapaknya atau sekedar melihat bapaknya bangga padaku. Hari itu, baru kali pertama aku menangis sejadi-jadinya di kelas.

Langsung, aku dan Thenia meminta Mr. Arif untuk memberitahukan kepada seluruh alumni SDMUH1 atas kabar duka itu. Setelah kabar itu menyebar, para alumni angkatan 36 dan 37 berbondong datang ke ruang piket. Awalnya aku memang ingin melayat. Wajib! Ternyata mereka juga berencana sama. Akhirnya, dengan kesepakatan dan proses persetujuan yang lumayan lama. Singkat cerita kami akhirnya berangkat menuju tempat kediaman Pak Agus.

Sesampainya di tempat kediaman beliau. Ternyata banyak orang tua siswa, para guru, bahkan anak SMA sekalipun juga hadir disana. Suasana hening menambah sakit perasaanku. Di depan pintu rumah Pak Agus. Kami disambut oleh Pak Nazar, guru bahasa Arab di SD dulu. Terpancar lah dari semua wajah yang datang sebuah rasa kehilangan. Aku sampai takut tak bisa menahan tangis lagi di dalam nanti. Tapi Thenia berkata, jangan terlalu di tahan. Keluarkan saja jika memang tak tahan.

Setelah menunggu dan mengantri untuk masuk. Akhirnya aku berhasil masuk ke dalam. Perlahan mengikuti arus siswa yang masuk. Di dalam rumah Pak Agus terasa pengap karena banyaknya orang di dalam. Namun aku acuh saja. Tak peduli asal aku bisa melihat Pak Agus untuk terakhir kalinya. Akhirnya dengan susah payah aku berhasil melihat jasad beliau.

Pak Agus yang dulu berdiri dengan tegap dan gagahnya di depan kelas untuk mengajar dan menyampaikan materi dengan gaya khasnya tersendiri. Kini sudah berbaring tak berdaya diselubungi kain kafan, wajahnya putih tak menampakkan ekspresi apapun. Teringat wajah bapaknya dulu saat marah pada kami, tertawa bersama kami, ah semakin perih saja hati ini saat teringat kenangan itu. Aku terpaku sambil bertanya kepada Latifa yang ada di sebelahku. Apakah benar itu Pak Agus? Ini benar kan? Lalu Latifa hanya memberi anggukan lemas dan mengiyakan semua yang kutanyakan. Sangking tak percayanya aku akan apa yang ada dipenglihatanku saat itu.

Tak lama kemudian, para siswa diminta keluar dari ruangan atau tepatnya dari dalam rumah. Akhirnya, keluar lah aku dan yang lain. Di dalam aku menahan air mata yang sudah ada di pelupuk mata. Sungguh tak bisa kupercaya ini semua akan terjadi. Secepat ini. Dalam hati aku berdoa dan berharap yang terbaik untuk Pak Agus.

Saat itu, sekaligus reuni dengan para bapak dan ibu guru yang sudah lama tak kami jumpai sejak kami di SMP. Ada bahagia dan ada haru saat itu. Mengingat dan teringat masa SD itu tidaklah menyenangkan. Apalagi saat mengingat kenangan yang terjadi, dan itu hanya bisa membuat tangis.

Pak Agus, yang akan selalu dikenang dan terkenang. Kebaikan, ketulusan beliau akan selalu teringat oleh siapapun yang mengenalnya. Kata Kak Anis, orang baik itu selalu cepat diminta kembali oleh Tuhan. Karena Dia gak mau orang itu berbuat dosa lagi. Betapa hancur hatiku membaca sms Kak Anis itu saat kuberitahu kabar Pak Agus. Ketikan ini pun penuh dengan tangisanku. Masih ada rasa tak percaya dan rindu yang membaur di hatiku untuk Pak Agus.

Terima kasih Pak Agus, karenamu nilai UN Matematika waktu SD aku bisa mencapai sempurna. Juga aku bisa meraih urutan ke-19 nem UN tertinggi di sekolah. Terima kasih sudah menjadi guru terbaik bagiku, Pak. Bapak akan selalu teringat, diingat, dikenang dan terkenang walau kini kita sudah berbeda alam, Pak. Kami disini sudah mengikhlaskan bapak. Yang tenang ya, Pak. Semoga abal ibadah bapak diterima di sisi Allah. Dan bapak mendapat tempat terbaik disana. Amin. Kami disini mencintaimu, Pak. Bapak selalu ada dihati kami.

Selamat jalan Pak Agus. Salam hormat, rindu dan bakti dariku. Alsha, muridmu yang belum sempat membalas kebaikanmu :')
Selamat jalan Pak Agus (kiri)  :') <3



Sabtu, 16 Februari 2013

Cinta Tak Selalu Harus Bahagia

Perasaan tak bisa berdusta dan dipungkiri.
Kapan datangnya.
Kepada siapa.
Dan dimana.

Perasaan tak selalu langsung tersadari.
Kadang perasaan bisa sembunyi. Terpendam dan dapat melukai hati.
Bahkan perasaan dapat tersadari, namun hadirnya tidak dianggap.

Tak semua perasaan bisa diungkapkan. Ditunjukkan dengan perbuatan.
Beberapa perasaan harus diucapkan. Dikatakan langsung dengan perkataan.
Suka belum tentu sayang.
Sayang juga belum tentu cinta.
Cinta sudah pasti segalanya.

Cinta itu buta.
Cinta itu sensitif.
Cinta bukan permainan.
Cinta jangan dijadikan permainan.
Karena sekali terluka akan membekas.
Ungkapkan sebelum terlambat.
Jika menyesal akan sakit selamanya.

Cinta memang tak harus terungkap.
Namun perasaan bisa terluka.
Jangan siksa hati dengan memendam.
Cinta tak pernah mengharap balasan.
Cinta selalu berharap kebahagiaan.
Meski bahagia itu adalah kehancuran.
Mencoba merelakan dan mengalah.

Cinta tak hanya sebuah kata.
Cinta tak terukirkan dengan sesuatu.
Setia dan tulus menjadi saksi bisu.
Saling menerima dan memahami.
Ada saat suka dan duka.
Hargai kelebihan dan tutupi kekurangan
Menopang dan membangkitkan.
Menguatkan dan meyakini.
Mendorong dan mendukung.

Kadang.
Cinta tak adil.
Cinta berdusta.
Cinta berkhianat.
Cinta tak datar.
Cinta tak mulus.

Cinta tak selamanya indah.
Namun tak selamanya menyakitkan.
Yang diperlukan hanya kekuatan.
Dan saling percaya.

Cinta tak harus bersama.
Cinta tak harus memiliki.
Cinta tak harus terbalas.
Cinta tak harus abadi.
Ketika takdir berkata lain.



Semua Akan Berubah

Tak pernah sesakit ini rasanya saat mencintai seseorang.
Sebelum bersamamu.
Aku tak pernah tau apa itu cemburu.
Tak ada bayangan curiga saat kau bersama yang lain.
Namun, kini semua itu ada.
Selalu ada khawatir saat tak ada kabar darimu.

Tapi itu dulu.
Saat kau masih menghargai aku.
Kau mampu bahagiakan aku.
Cintamu masih kau beri untukku.
Berharap aku tersenyum karenamu.

Sekarang semua sudah berubah.
Semua sudah berakhir.
Kamu dan aku yang belum menyatu.
Harus kembali ke jalan masing-masing.
Kau tak peduli lagi bagaimana aku.
Apa mauku, apa maksudku.
Terhapus oleh waktu semua bayanganku.
Seolah dihanyut air semua kenangan itu.
Semudah itu kau tinggalkan aku.
Yang masih mengharapkan kau kembali seperti dulu.
Kau pergi tanpa perasaan.
Lupakan semua begitu saja tanpa terima kasih.
Aku yang pernah hadir dihidupmu.
Menjadi bagian dari kebahagiaanmu.
Selalu ada saat kau butuh.

Dimana mata hatimu?
Tak lihat kah kamu?
Aku disini masih menyimpan ketulusan.
Bodohnya kamu abaikan kesempatan ini.
Aku rela memikul sakit saat kau lukai hatiku.
Menerima kamu karena kamu, bukan karena apapun.

Baru kusadari, kita takkan menyatu.
Memang tak ada takdir untuk bersama.
Aku tak pernah paksakan itu.
Boleh kau lupakan aku, tentangku.
Tapi jangan untuk kenangan yang telah kita lalui bersama.
Aku masih menyayangimu.
Mengingat namamu di dalam hatiku.
Menyimpan memori tentang kenangan bersamamu di dalam ingatanku.
Terima kasih sudah mengajariku untuk tulus mencintai tanpa berharap kembali dicinta.



Tentang " Suka"

Salah gak kalau misalnya kita suka sama orang lain?

Enggak kok.
Suka itu hak semua orang.
Karena suka sama seseorang pasti ada alasan tersendiri.
Orang yang berbeda bisa aja suka sama orang yang sama.
Tapi bukan berarti mereka harus bertengkar hanya karena mereka memperebutkan orang yang mereka suka.

Suka itu mencakup artian luas.
Pendapat tentang suka terhadap orang berbeda.
Segi pandangan suka tiap orang pasti berbeda.

Sebenarnya juga kalau cuma suka bukan berarti ada niat mau pacaran.
Bisa aja cuma sekedar mengagumi.
Atau merasa nyaman sama orang itu.
Kadang orang menyalah-artikan apa itu suka.
Makanya gak semua orang bisa di ajak curhat tentang masalah suka-sukaan.
Karena gak semua dari mereka bisa ngerti apa maksud suka menurut pandangan kita.

Tapi kadang perasaan suka ini bisa menyiksa diri sendiri kalau cuma bisa berani dipendam.
Kalau orang yang kita suka gak tau kita suka sama dia.
Ujungnya, kita cuma bisa cemburu atau sakit hati gak jelas pas ada sesuatu yang berkaitan antara dia dan seseorang.

Makanya, belajarlah untuk jadi orang yang jujur.
Tapi jangan berlebihan dan harus tau batas.
Kalau suka sama orang, cobalah untuk ungkapkan itu.
Apalagi jika memang seseorang itu adalah seseorang yang dekat hubungannya.
Mungkin dia bisa lebih mengerti perasaan ini.

Sahabat mungkin, biasanya suka tuh saling mendam demi persahabatannya.
Sebenarnya gak baik.
Karena perasaan itu emang gak bisa dibohongi.
Hati juga bisa memilih yang mana yang terbaik.
Selama kamu sanggup dan sempat menyatakan, nyatakanlah.
Cuma sekedar mengungkapkan gak ada salahnya kok.

Jangan suka memendam perasaan.
Gak baik buat kesehatan batin maupun fisik (?)
Yaiyalah!
Bayangin aja kalau kamu mendam terus apa yang ada diperasaan kamu.
Kalau gak tahan kan suntuk, nah kalo suntuk bisa jadi ge-a-ga-el-a-la-u tuh, alias GALAU.
Iya galau, G-A-L-A-U!
Alias mumet buat ngapa-ngapain gara-gara gak tau mau ngapain soalnya udah keburu males ngapa-ngapain *apaini-_-

Dan....
Kalau galau itu biasanya pengaruhnya sampai ke fisik loh :O
Pada gak percaya?
Loh, coba aja deh bayangin.
Apapun yang berasal dari dalam diri kita itu mempengaruhi apa yang akan terjadi di luar tubuh kita #AlshaQuotes(?)

Dimana-mana tuh ya, kalau namanya perasaan udah galau.
Semua yang kita lakukan tuh pastinya jadi gak karuan juga.
Seakan semua anggota tubuh ikutan galau.
Mata galau, mulut galau, telinga galau, perut galau, tangan galau, kaki galau, ah bahkan bisa aja rambut juga ikutan galau alias rontok ._.

Okesip.ini.sudah.mulai.melantur~

Kalau suka sama orang tapi gak berani ngungkapin itu.
Hati-hati terima resikonya.
Antara kecewa sama patah hati.

Lebih baik ngungkapin kan?
Resiko memang pasti ada.
Tapi lebih baik di awal daripada di akhir.
Setuju gak? Gak? Ya?
Keputusan ada di kalian teman (:

Ini cuma sekedar saran aja sih.
Soalnya akhir-akhir ini banyak yang curhat ke aku masalah beginian.

Dan mungkin karena aku memang bisa dibilang berpengalaman, aku mau coba berbagi solusi dan motivasi aja buat kalian yang lagi ngalamin hal semacam ini.

Suka sama orang itu bukan penyakit.
INGAT! BU-KAN PE-NYA-KIT -____-v

Suka gak hanya harus ke satu orang.
Bukannya apa, tapi kan ini suka doang!
Beda kalau misalnya sayang atau cinta gitudeh :3
Suka bukan berarti ingin memiliki.
Cuma sekedar mengagumi atau ingin dekat karena nyaman.

Orang yang sering suka ke banyak orang bukan berarti dia playgirl/playboy kok.
Itu tandanya dia masih punya perhatian sama seseorang.
Bukan berarti mau di embat buat dijadiin pacar.
Hehe :D

Dan yang paling penting............... Sebenarnya aku sendiri yang nulis, agak anu rasanya -.- tapi gak apalah :D

Suka sama orang itu penting buat orang lagi nge-stuck, gak/belum bisa move on.
NOH BACA! BA-CA! Be-a-ba-ce-a-ca .-.

Dengan suka sama orang, mungkin bisa menyampingkan efek dari kegalauan karena ngestuck atau gak bisa move on dari si dia. *uhuk*

Sukanya boleh buat jadi pengganti, atau buat pembanding supaya bisa cepet ngelupain yang lama. *ups*
Depends on you friends :D

Khusus yang masih ngestuck atau gak bisa move on.
Saranku sih, kalian suka sama yang lebih baik.
Jadi bisa buat alasan cari kejelekan si yang lama dengan kebaikan si yang baru kamu incar.
Boleh diikuti boleh tidak (re: sunnah) (?)

Aduh, sebenarnya masih banyak banget yang mau aku bagi tentang suka sama orang.
Tapi nanti aku bakal ceritain yang lain lewat versi yang berbeda deh ;)




Tunggu kelanjutan postingku yah, makasih udah mau baca♥

Tak Selamanya

Cause everything starts from something - Justin Bieber

Aku bersyukur pada Tuhan.
Sampai detik ini aku masih diizinkan bernafas.
Membuka mata untuk melihat betapa menakjubkan alam ciptaan-Nya.
Diberi kelebihan dan kekurangan untuk melewati terang gelap kehidupan.

Saat sesekali aku menoleh kebelakang untuk melihat masa laluku yang kelam, aku tersadar kalau semua itu butuh proses untuk menuju kebahagiaan.
Namun, ketika aku menoleh kebelakang dan mengingat masa laluku yang indah.
Aku mengerti, bahwa kebahagiaan tak akan kekal dan ada waktunya kita harus merasakan sisi suram dari kehidupan ini.

Kini kudapati diriku dengan tetap menjadi aku.
Tak menjadi lebih sempurna, hanya lebih baik dari yang sebelumnya.

Dulu, ketika aku duduk di bangku SD.
Bahkan aku tak pernah tau apa itu teman, bagaimana rasanya berteman, apa rasanya punya teman.
Mungkin terlalu dibenci aku waktu itu, hingga banyak yang enggan untuk bergaul denganku.
Berteman pun hanya setahun sebelum waktu kelulusan tiba.
Dan tak banyak juga temanku.
Sepertinya, cacian dan makian sajalah yang kudapatkan sehari-hari di sekolah.
Sepatah kata tak ada digubris oleh satu orang pun, kecuali mereka yang menerimaku apa adanya.

Hidupku selama aku duduk di bangku SD tidaklah mudah.
Tak sedikit cobaan yang selalu diujikan padaku.
Namun aku yang masih terlalu polos dan cuek akan itu hanya bisa diam tak merespon.
Sekarang aku baru bisa menyadarinya.
Betapa tersakitinya aku dulu.

Sejak aku membuka lembaran kehidupan yang baru di SMP.
Barulah aku merasa semua berubah.
Disini, barulah ada orang yang mau dekat denganku.
Banyak orang yang mau berbicara denganku.
Bersenda gurau, tertawa bersama, hingga berbagi kesedihan bersamaku.
Bahkan kini, aku tak lagi harus memendam perasaan dan masalah yang aku punya sendiri.
Ada orang yang selalu ada untukku saatku membutuhkan tempat untuk berbagi cerita.

Aku sangat bersyukur pada Tuhan.
Ternyata dibalik semua yang telah aku perjuangkan waktu SD itu tak sia-sia.
Aku diam waktu itu bukan berarti kalah.
Karena mengalah tak selalu kalah.
Dibalik diam pasti ada sejuta rahasia besar yang tersimpan.

Di SMP, tepatnya di kelasku yang tercinta ini.
Kelas berisi 23 orang lainnya.
23 orang yang mau berteman dan menjadi teman yang baik untukku.
23 orang yang selalu mau berbagi suka duka dan tangis tawa bersamaku.
23 orang yang setidaknya masih mau menghargai perkataan yang aku ucapkan.
Dan yang terpenting, 23 orang yang mampun kini telah membuatku tau apa itu teman dan apa itu berteman.
Penderitaan yang dulu menimpaku tak menandakan aku akan menderita selamanya.

Dulu, saat aku diberi kebahagiaan oleh Tuhan.
Aku menjaga, dan bahagia karena itu.
Tapi seiring berjalan waktu, semua harus berubah memang.
Mungkin juga memang bukan takdirku untuk bahagia karena itu lagi.
Kebahagiaan itu tak hanya satu.
Mungkin lah Tuhan sudah menyiapkan yang terbaik untukku.
Aku tersadar, kebahagiaan itu tak selamanya bersamaku.
Sesaat harus pergi ataupun hilang bersama waktu yang akan berlalu.

Selama ada kepercayaan bahwa Tuhan itu ada.
Hidup akan selalu damai.
Karena Tuhan selalu menjanjikan untuk memberikan yang terbaik kepada ciptaan-Nya.
Tak pernah pula Tuhan menguji manusia diluar batas kemampuannya.
Tuhan Maha-Tahu, Maha-Adil, Maha-Bijaksana, Maha-Pengasih, Maha-Penyayang, dan banyak lagi nama-nama Tuhan yang sempurna.

Saat Tuhan mendatangkan sesuatu yang baru, pasti ada sesuatu yang lama diminta kembali.
Dan jika ada sesuatu yang pergi karena diminta-Nya kembali, pasti Dia akan menggantinya dengan sesuatu yang baru lagi.

Jadi, jangan takut kehilangan.
Takdir manusia sudah dirancang dengan sempurna oleh Tuhan.
Manusia tinggal mencari dan menjalani takdir hidupnya sendiri.

Memang benar apa kata orang.
Diam itu jalan terbaik untuk menghindari sebuah masalah.
Saat tak ada jalan keluar lagi untuk menyelesaikan sesuatu.
Lebih baik diam daripada salah.
Bersabar itu tak pernah percuma.
Dibalik kesabaran pasti ada hal yang luar biasa.
Sabar itu indah.
Jangan pernah menaruh dendam pada seseorang.
Itu hanya membuat hati tak pernah merasa tenang dan aman.

Lihatlah ke depan!
Masih ada masa depan yang menunggumu.
Yang harus kamu lewati.
Jangan menoleh ke belakang jika memang akan membuatmu terikat oleh masa lalu.
Karena masa lalu dan masa depan, tak bisa kita tarik ke kehidupan yang sekarang.
Hanya bisa merelakan masa lalu, dan bersiap hadapi masa depan.


Melangkah lagi, jangan berhenti
Kau kan sadari.
Rahasia indah yang tersimpan di hari nanti.
Teruslah melangkah, jangan menyerah.

♬Gita Gutawa - Melangkah Lagi

Yang Tak Akan Kumiliki

Yang tersimpan tak semuah harus terungkap. Terkadang beberapa harus terpendam dan hanya diketahui oleh hati dan Tuhan - Alsha

Mungkin terlalu cepat.
Jika harus kunyatakan ini sekarang.
Namun perasaan ini muncul.
Hati tak bisa memungkiri.
Dirinya yang belum lama datang dihidupku.
Membuat sandiwara yang tak pernah terencana sebelumnya.

Awal ku mengenal dan menelusuri tentangnya.
Ku tak bisa bayangkan seperti apa kisahku dan dia.
Dia datang setelah kutinggalkan seseorang.
Kini dia pengisi kehampaan hatiku.
Saat ku butuh teman bercanda dan berbagi derita.
Tuhan membalas, Tuhan memang adil.
Tuhan tau apa yang aku butuhkan.
Selalu ada pengganti saat ada yang pergi.
Tuhan kirimkan dia sebagai pengganti untukku.

Dia berbeda menurutku.
Aku tak tau bagaimana rasa ini bisa ada.
Aku merasa berbeda saat itu.
Nyaman saat ada didekatnya.
Dia tau, dia paham.
Rasanya dunia ini tak adil.
Kenapa aku harus kenal dengannya?
Jauh dan mustahil tuk ku kejar.
Mungkinkah Tuhan memberi perasaan ini untuk disimpan?
Untuk sekedar belajar mengagumi dalam diam?
Mengagumi sesuatu yang tak mungkin kumiliki.
Sesuatu yang akan jadi milik orang lain.
Entah mengapa cemburu itu ada.
Saat ku tau ku harus terima semua ini.
Tapi siapa aku?
Kenapa sekecewa ini?
Ini hanyalah perasaan semata.
Tuk hilangkan sepi hati sementara.
Rasa yang akan hilang dalam sekejap.
Yang pasti akan menggoreskan kenangan lagi.

Biarlah rasa ini tersimpan dalam hati.
Akankah terungkap?
Ntahlah, ku tak bisa pastikan itu.
Jika suatu saat harus terbongkar.
Ku harap saat itu bukanlah akhir dari segalanya.
Setipis apapun perasaan ini.
Serapat apapun ku tutup dan sedalam apapun kupendam rasa ini.
Pasti akan terkuak nanti, tapi entah kapan.

Perasaan itu memang buta.
Tak peduli dengan sekitarnya.
Bahkan jarak bukan penghalang rasa itu untuk muncul.
Andai dia tau ku disini menyimpan rasa untuknya.
Apakah dia tak merasa?
Dia tak bisa peka akan itu?
Sudahlah, biarlah semua berjalan mengikuti alurnya.

Aku tetap pada hidupku.
Dia tetap pada hidupnya.
Biar dia jalani hidupnya seperti biasa.
Mengejar dan menggapai apa yang dia harapkan dan inginkan.
Hanya ada senyum untuk menutupi semua ini.
Merelakan sesuatu yang belum dan tak mungkin sempat kumiliki.
Biarlah langit yang tau akan perasaan ini untuknya.





Menjadi Pengagum Rahasia

Pandangan pertama membuatku terhipnotis oleh sosok itu.
Terbayang saat dimanapun dan kapanpun.
Entah apakah itu rasanya? Ataukah pertanda?
Selalu memikirkan, memerhatikan dan melihat dalam diam.
Ingin tau siapa dirinya.
Mengapa hadirnya merubah segalanya?
Hari-hari lebih indah bersemangat.
Bahkan waktu ini rela tersita hanya untuk sekedar memerhatikan dia.
Tak tau apakah perasaan di dalam hati ini sekarang?

Melihat dia tersenyum tertawa bersama temannya saja sudah membawa hati ini berbunga bunga.
Lalu hati ini bertanya siapa dia?
Yang merubah hari-hari ini menjadi lebih berwarna.
Apakah ada harapan atas ini?
Semoga saja...

Namun apa kata takdir menentang.
Dalam sekejap hancur dan pupuslah harapan itu.
Saat kulihat dirinya bersama yang lain.
Hanya bisa terdiam dan menangis dalam diam.
Menangisi apa?
Menangisi hati yang telah larut dalam permainan perasaan ini.
Namun tak ada sesal mengenal dirinya.
Yang sudah membawa hari hari ini lebih indah.
Walau yang tak dapat dimiliki.
Bahkan yang tak tau bahwa dari sini ada sepasang mata menganguminya.
Cukuplah rahasia ini menjadi rahasia hati dan Tuhan.

Menggila :D

Menggila?
Siapa sih yang gak pernah dengar istilah ini.
Mungkin ini adalah salah satu kegiatan yang biasa para pelajar lakukan kalau gak ada kerjaan (?)
Emang gak semua orang yaaa. Beberapa di antara aja. 
Yang memang hobi, kesukaan, ataupun bawaan *plaaak*
Bagiku sih, menggila adalah hal biasa yang aku lakukan saat aku stress maupun gak ada kerjaan.
Menurutku, menggila itu ada dua.

Pertama, meng-alay.
Semua pasti tau kan apa itu meng-alay?
Yaaaa, alay yang cetar membahana badai kayak syahrini gitudeh~
Alay itu salah satu ciri khas-ku sejak aku duduk di bangku SD.
Entah ini faktor keturunan, kebiasaan atau bawaan.
Biasanya alayku kumat kalau aku sedang bosan ataupun bete.
Yang jelas, kalau alayku ini kumat.
Orang bisa melakukan dua hal.
Tertawa atau menjauh.
Memang kadang aku alay gak ingat sekitar.
Tapi seenggaknya masih dalam batasan normal manusia lah(?)

Kedua, begajean.
Begajean alias be-gak-jelas-an.
Jadi intinya, melakukan hal yang emang gak jelas dilakukan.
Biasanya kebiaasaan ini muncul kalau aku lagi diam alias gak ada yang lagi dilakukan.
Gak tau apa yang aku lakukan kalau penyakit ini kumat.
Orang lain aja mungkin bingung, bahkan tak sedikit yang hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya kalau aku sudah mulai melakukan hal yang aneh.

Tentunya, karena aku masih kategori waras. Aku menggila gak selalu sendirian.
Ada kalanya aku butuh waktu sendiri. Dan ada waktunya aku bakal nyari temen buat nemenin begilaan.
Gini-gini masih banyak loh temen menggilaku, hehehe :D *bangga*

Wajar lah wajaaar...
Seumuranku ini masih butuh hiburan yang bagi orang dewasa mungkin tak lazim dilakukan.
Apalagi didukung keseharianku yang hampir tiap hari membuatku GILA!
PR, tugas, ulangan, dan kawannya yang kadang sampai bikin otak ini E-R-O-R -____-

Paling gak, inilah bukti aku masih bisa menikmati hidupku di masa remajaku.
Masa ini gak akan keulang dua kali, iyakan? :")
Aku juga mau nge-share nih foto hasil menggilaku.
Semoga kalian tahan ngeliatnya :3
Sekian yaaa, bye :)
Aku dan Tika kelas 7K :D

Muka ancur gini~

Zaman pose alay :b

Tika like a ghost :O

Aku dan Syella 7K! =D


Muka melas nih :p


Lagaknya kayak model aja :D


Syella kayak anak idiot -__-




Aku, Syella, Novita, Arin...

Arin... -__-

Mukanya tehenyek semua -_-




Editan photoshop berow~




Udah kayak orang putus harapan hidup nih ._.
Ntah apa yang kulakukan dengan guru privatku .-.

Aku, Tika, Tara

Akbar, Tika, Aku, Tara

One, Chibi, Chibi, Peace :3
Grace, Syella, Tessa, Aku
Masya Allah-___-
Autis.-.
Syella foto terakhir agak....
Ada apa denganku? -..-
Baaaaaa :3
Jambul Syahrenee~

 umumuu :3