Minggu, 02 November 2014

Kadang

Kadang 
Ada hal yang tak kau perhatikan 
Saat kau jatuh cinta
Saat kau sudah memilih
Kau ingin bersama siapa
Mungkin kau lupa
Bahkan sengaja melupakan
Saat kau pernah mengukir cerita
Dihati yang sebelumnya

Karena tak semua mulut mudah berkata
Tak semua nurani mudah mengungkap
Apa yang pernah jadi harapnya
Namun tak pernah jadi miliknya

Apa arti perasaan tanpa berjuang?
Apa arti berjuang tanpa kepastian?
Ada yang perlu kau sadari 
Tanpa seorang pun bicara

Jumat, 21 Maret 2014

Sekarang

Sekarang aku sadar, siapa yang sudah tak peduli lagi.
Siapa yang menganggap hal ini basi.
Karena memang pantasnya; karena aku bukan siapa-siapa bagimu.
Tapi apakah kamu tahu? Mengabaikanmu adalah derita sendiri bagiku.
Ternyata, kamu menganggap semua ini baik-baik saja.
Aku tahu, karena kamu tak merasakan hal yang sama lagi denganku.
Tahukah kamu? Karena aku masih sanggup bertahan, aku tak bisa pergi lebih dulu.
Kalau kamu memang sudah tak mampu bertahan, kamu sajalah yang lebih dulu pergi.
Aku biasa sendirian, aku sanggup.
Daripada kamu hanya bisa diam, aku makin menderita.
Jika kamu memilih pergi, kumohon jangan kembali.
Jika kamu masih ingin bertahan, kuminta jangan pergi.
Apa kamu tahu perasaanku?
Saat menghadapimu yang datang dan pergi tanpa kupinta.
Aku tak ingin kamu menghancurkan kepercayaan ini; jangan sampai.
Karena aku takkan mampu menaruh hati ke orang lain dengan mudah.

Senin, 06 Januari 2014

Mengertilah

Saat penantian adalah jalan. Saat perjuangan adalah pilihan. Saat diabaikan adalah bukti. Dan saat setia adalah hasil.
Aku bahkan tak pernah tau kalau kau tak akan pernah berubah. Dan jikapun kau akan berubah, aku tak akan juga tau. 

Kenapa saat kita belum menemukan akhirnya, kita tak memulai awalnya? Apa yang kau takut? Air mata? Caci maki? Kenapa harus kau takuti? Kau tak akan pernah tau apa yang akan terjadi antara aku dan kamu nanti. Saat kamu tak pernah mau mencobanya. 

Sudah lebih dari menanti aku untukmu. Sudah lebih dari berjuang aku mendapatkanmu, setidaknya untuk sekedar mengalihkanmu. Sudah lebih dari sekedar terabaikan aku olehmu, yang tak pernah memandang aku lebih dari aku yang biasa kau kenal sehari-hari. Apa ini masih yang kau sebut belum setia?

Mengertilah, aku semakin hari akan semakin lelah. Langkahku tak akan bergerak disini. Aku belum menempuh jalanku yang panjang. Sampai kapan? Sampai kapan aku yang harus mengemis? Sampai kapan aku harus berada dibawahmu? 

Mengertilah. Aku juga ingin berdiri denganmu, disampingmu, sejajar denganmu. Kita sama-sama berjuang. Bukan hanya aku. Walaupun aku tau. Aku memang tak pernah bisa pantas bagimu. Tapi setidaknya kau hargai aku. Bahkan sampai detik ini belum ada orang lain yang bisa mengambil alih hatiku darimu. Mengertilah, mengertilah.

-CreatedBy: 2GV-
_TxtEdtdBym_